Kertas kerja terutama
berfungsi untuk :
-
Menyediakan penunjang utama bagi laporan
audit.
-
Membantu auditor dalam melaksanakan dan
mensupervisi audit.
-
Menjadi bukti bahwa audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
Kertas kerja harus
dirancang sesuai dengan kebutuhan pada setiap penugasan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk, dan isi kertas
kerja untuk perikatan tertentu mencakup:
Sifat
perikatan auditor
-
Sifat laporan auditor
-
Sifat laporan keuangan, daftar, dan
keterangan yang perlu bagi auditor dalam pembuatan laporan.
-
Sifat dan kondisi catatan klien
-
Tingkat resiko pengendalian taksiran
-
Kebutuhan dalam keadaan tertentu untuk
mengadakan supervisi dan review atas pekerjaan yang dilakukan para asisten.
JENIS-JENIS KERTAS KERJA
Berbagai jenis kertas
kerja dibuat auditor selama audit berlangsung. Kertas kerja tersebut terdiri
dari :
-
Kertas kerja neraca saldo (working trial
balance)
-
Skedul dan analisis (schedule and
analysis)
-
Memorandum audit dan dokumentasi
informasi penguat.
-
Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi,
Kertas kerja bisa dibuat secara manual (ditulis
tangan) atau dengan menggunakan komputer.
1.
Kertas kerja neraca saldo.
Kertas
kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting di dalam audit
karena :
-
Merupakan penghubung antara
rekening-rekening buku besar klien dengan pos-pos yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.
-
Merupakan pengontrol atas kertas-kertas
kerja yang lain.
-
Memberi petunjuk pada kertas kerja yang
mana dimuat bukti audit untuk setiap pos laporan keuangan.
Hubungan antara akun kas yang terdapat
dalam kertas kerja neraca saldo Omni inc. (kertas kerja AA-1) dan penyajian kas
dalam neraca digambarkan pada bagian paling bawah pada gambar tersebut.
Perangkat lunak yang dihasilkan mcrocomputer yang digunakan untuk menghasilkan
kertas kerja akan menghubungkan secara elektronik kertas kerja AA-1,A,A-1,A-2,
dan AE-1.
2.
Skedul dan analisis.
Istilah
skedul kertas kerja dan analisis kertas kerja digunakan secara bergantian untuk
menggambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti yang mendukung item-item
dalam kertas kerja neraca saldo. Beberapa akun buku besar bila digabungkan
untuk tujuan pelaporan maka perlu dibuat skedul kelompok atau skedul utama.
Selain menunjukkan akun masing-masing buku besar, skedul utama juga
mengidentifikasi skedul atau analisis kertas kerja individu yang memuat bukti
audit yang diperoleh untuk masing-masing akun dalam kelompok tersebut.
Setiap
skedul atau analisis seringkali menunjukkan komposisi saldo akun pada tanggal neraca
seperti pada contoh 6-11 A-1.
3.
Memorandum audit dan informasi penguat.
Memorandum
audit adalah data tertulis yang dibuat oleh auditor dalam bentuk uraian. Memo
bisa berupa komentar atas pelaksanaan prosedur audit dan kesimpulan yang
dicapai. Memoranda meliputi komentar-komentar atas pelaksanaan
prosedur-prosedur audit yang meliputi lingkup pekerjaan, temmuan-temuan dan
kesimpulan audit. Sebagai contoh auditor dapat menulis sebuah memo yang
berisikan ikhtisar dari lingkup konfirmasi, tanggapan konfirmasi,
temuan-temuan, dan kesimpulan audit berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh.
Untuk
informsi penguat terdiri dari ringkasan atau intisari noutulen rapat dewan
komisaris, jawaban konfirmasi, representasi tertulis dari manajemen dan ahli
dari luar dan yang terkahir adalah salinan kontrak-kontrak penting.
4.
Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi.
Jurnal
penyesuaian audit adalah koreksi atas kekeliruan, penghilangan, atau kesalahan
penerapan prinsip akuntansi yang dilakukan oleh klien. Sedangkan jurnal
reklasifikasi berkaitan dengan penyajian saldo-saldo yang benar dalam laporan
keuangan secara baik.keduanya sama-sama dilakukan untuk hal-hal yang berdampak
material. Setiap ayat jurnal yang dianggap material oleh auditor dan diusulkan
dalam kertas kerja, harus ditunjukkan dalam skedul atau analisis dari setiap
akun yang mempengaruhi, setiap skedul utama yang dipengaruhi, ikhtisar terpisah
dari ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi yang diusulkan, serta kertas
kerja neraca saldo.
PENYUSUNAN
KERTAS KERJA
Dalam pembuatan kertas kerja, ada beberapa tekhnik
dan mekanisme yang lazim digunakan oleh para auditor. Antara lain adalah :
-
Judul : setiap kertas kerja harus berisi
nama klien, judul yang jelas menunjukkan isi kertas kerja yang bersangkutan.
-
Nomor index : setiap kertas kerja harus
diberi index atau nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
-
Referensi-silang : data dalam suatu
kertas kerja yang diambil dari kertas kerja lain atau dipindahkan atau dibawa
ke kertas kerja lain, harus diberi referensi silang dengan nomor index dari
kertas-kertas kerja tersebut. Seperti contoh 6-11
-
Tanda koreksi ( tick marks) : tanda
pengerjaan atau tick mark adalah simbol, seperti tanda silang, centang, atau
simbol lainnya, yang digunakan pada kertas kerja untuk menunjukkan bahwa
auditor telah melakukan prosedur audit tertentu pada bagian yang diberi tanda
pengerjaan, atau bahwa tambahan informasi tentang sesuatu hal terdapat pada
kertas kerja lain yang ditunjukkan oleh tanda pengerjaan yang bersangkutan.
-
Tanda tangan dan tanggal: setelah
menyelesaikan tugasnya, penyusun maupun pe-review kertas kerja tersebut harus
membubuhkan paraf dan tanggal pada kertas kerja tersebut. Hal itu diperlukan
untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang dilaksanakan.
REVIEW ATAS KERTAS KERJA
Review atas kertas kerja dalam suatu kantor akuntan
publik dilakukan dalam berbagai tingkatan:
1.
Tingkat pertama dilakukan oleh
supervisor dari penyusun, seperti atasan atau manajernya. Review ini dilakukan
apabila pekerjaan atas suatu bagian audit tertentu telah selesai dikerjakan.
Review terutama ditekankan pada pekerjaan apa yang dilakukan, bukti yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai oleh pembuat kertas kerja.
2.
Kedua dilakukan atas kertas kerja
apabila seluruh pekerjaan lapangan telah selesai dikerjakan.
PENGARSIPAN KERTAS
KERJA
Kertas kerja diarsipkan menjadi 2 yaitu :
§ File
permanen : berisi data yang diharapkan dapat bermanfaat bagi auditor dalam
banyak perikatan dengan klien di masa mendatang.
§ File
tahun berjalan : berisi informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan
program audit tahun berjalan saja.
Hal-hal yang biasanya dimasukkan ke
dalam arsip permanen dalah :
- Salinan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien.
- Kode
rekening dan buku pedoman prosedur.
- Bagan
akun dan manual atau pedoman prosedur.
- Struktur
organisasi.
- Tata
letak pabrik, proses produksi, dan produk-produk utama.
- Ketentuan-ketentuan
dalam modal saham dan penerbitan obligasi.
- Salinan
kontrak jangka panjang, seperti sewa guna usaha, rencana pensiun, perjanjian pembagian laba dan bonus.
- Skedul
amortisasi kewajiban jangka panjang serta penyusutan aktiva pabrik.
- Ringkasan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh klien.
KEPEMILIKAN DAN PENYIMPANAN KERTAS KERJA
Kertas kerja menjadi milik kantor
akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor. Namun hak kepemilikan masih
tunduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam kode etik profesi auditor
itu sendiri. Peraturan 301, code of professional conduct dari AICPA menentukan
bahwa seorang CPA dilarang untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang
diperoleh selama pelaksanaan penugasan profesional tanpa seizin klien, kecuali
untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan.
Penyimpanan kertas kerja terletak
pada tangan auditor, di mana ia bertanggung jawab untuk menyimpannya dengan
aman.
1 comments: (+add yours?)
simbol-simbol Nya tolong tampilkan
Post a Comment