RESIKO AUDIT


Resiko audit adalah adanya ketidakpastian tentang kompetensi bukti, ketidakpastian tentang evektivitas dali pengendalian intern yang dimiliki klien, serta ketidakpastian tentang kebenaran dan kewajaran penyajian laporan keuangan. Konsep keseluruhan audit mengenai resiko audit merupakan kebalikan dari konsep keyakinan yang memadai. Semakin tinggi kepastian yang ingin diperoleh audit dalam menyatakan pendapat yang benar, semakin rendah resiko audit yang akn diterima. Sedangkan jika 99% kepastian diinginkan, maka resiko audit adalah 1%,
Model Resiko Audit
       Model Resiko audit (Audit Risk Model) mengekspresikan hubungan antara komponen-komponen resiko audit sebagai berikut :
AR = IR × CR × DR
Simbol tersebut mewakili resiko audit, resiko bawaan (IR), resiko pengendalian (CR), dan resiko deteksi (DR), secara berurutan.
Dalam rangka untuk mengimplementasikan model ini auditor harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penilian resiko bawaan, resiko pengendalian, dan resiko deteksi. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Resiko Bawaan (Inherent Risk)
Resiko bawaan adalah Kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material dengan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian. Penilaian resiko bahwa memerlukan pertimbangan mengenai hal-hal yang mungkin memiliki dampak yang mendalam terhadap asersi-asersi untuk semua atau banyak akun dal hal-hal yang hanya berkaitan dengan asersi spesifik untuk suatu akun yang spesifik.
2.      Resiko Pengendalian (Control Risk)
Resiko pengendalian adalah resiko bahwa salah saji meterial yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh pegendalian intern entitas. Pengendalian intern yang efektf atas suatu asersi akan mengurangi resiko pengendalian , sementara pengendalian intern yang tidak efektif meningkatkan resiko pengendalian.
3.      Resiko Deteksi (Detection Risk)
Resiko deteksi adalah resiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Resiko deteksi dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi dari resiko prosedur analitis dan resiko pengujian terinci. Resiko prosedur analitis dan resiko pengujian terinci merupakan fungsi dari efektifitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor.

Jenis-jenis Resiko Auditor :
1.      Resiko Deteksi Rencana ( Plenned Detection risk)
Ukuran resiko bahwa bukti audit dalam suatu segmen akan gagal mendeteksi keberadaan salah saji yang melebihi nilai salah saji yang masih dapat ditoleransi.
2.      Resiko Bawaan (inherent risk)
Merupakan ukuran atas penilaian auditor terhadap kemungkinan terdapat  suatu salah saji yang material dalam suatu segmen sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian intern.
3.      Resiko pengendalian (control Risk)
Suatu ukuran atas penilaian auditor akan kemungkinan terdapatnya suatu salah saji yang melebihi nilai salah saji yang masih dapat diterima pada suatu segmen yang akan tidak tercegah atau terdeteksi oleh pengendalian intern yang dimiliki klien.
4.      Resiko Akseptibilitas Audit (accepteable audit risk)
Suatu ukuran atas seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima bahawa laporan keuangan mengandung suatu kesalahan penyaajian yang material setelah suatu proses audit dinyatakan selesai dan suatu pendapat wajar tanpa syarat yang diterbitkan, juga lihat assurance.
5.      Resiko perjanjian (engagement risk)
Resiko bahwa auditor atau kantor akuntan akan menderita sejumlah kerugian akibat hubungannya dengan klien, walaupun laporan audit yang disampaikan bagi klien tersebut sudah benar.

0 comments: (+add yours?)

Post a Comment

BLACK PAPER

Cool Blue Outer Glow Pointer