Association of Certified Fraud
Examiners mengelompokan fraud dalam tiga
kelompok, yaitu corruption, asset misappropriation, dan fraudulent financial
statement. Fraud menghancurkan pemerintahan maupun bisnis. Fraud berupa korupsi
lebih luas daya penghancurnya.
B. Corporate
Governance
Fraud
atau korupsi merupakan kelemahan dari corporate governance atau kelemahan di
sektor korporasi. Perusahaan yang governance-nya lemah, akan dihukum oleh pasar
modal berupa lebih rendahnya harga saham mereka. Dengan kata lain, saham mereka
harusnya mempunyai nilai yang lebih tinggi jika mempunya good corporate
governance. Khusus di Indonesia, perhatian akuntan forensk adalah penemuan
fraud dalam arti korupsi. Gerkan memerangi korupsi adalah gerakan yang bersifa
global.
C. Corporate
Perceptions Index
Indek
persepsi korupsi atau CPI sangat dikenal di Indonesia. CPI adalah indeks
mengenai persepsi korupsi di suatu negara. Indeks ini diumumkan oleh TI. TI
adalah organisasi masyarakat madani global yang mempelopori pemberantasan
korupsi. Misi TI adalah menciptakan perubahan menuju dunia yang bebas dari
korupsi.
D. Global
Corruption Barometer
GCB
merupakan survei pendapat umum yang dilakukan tahun 2003. Survei dilakukan oleh
Gallup International. GCB berupaya memahami bagaimana dan dengan cara apa
korupsi mempengaruhi hidup orang banyak, dan memberikan indikasi mengenai
bentuk dan betapa luasnya korupsi dari sudut pandang anggota masyarakat di
seluruh dunia. Data-data yang dirilis oleh CPI berupa peta CPI, dan tabel-tabel
yang menyajikan peringkat , skor, banyaknya survey yang digunakan, dan tingkat
keandalan data dari beberapa negara yang disurvey. Standar deviasi dan
confidance adalah konsep yang dipakai untuk menjelaskan tingkat keandalan data.
Ukuran lainnya adalah jumlah kajian yang dipakai, dn siapa yang melakukan
kajian tersebut.
E. Bribe
Payers Index
Diantara
negara pengekspor, Belgia dan Kanada yang paling kecil kemungkinannya melakukan
penyuapan ketika beroperasi di luar negeri. Pada ekstrim lain, para eksekutif
memeringkat Rusia sebagai negara yang paling besar kemungkinannya melakukan
penyuapan ketika beroperasi di luar negeri.
Negara
– negara dan teritorial dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I terdiri atas
negara – negara yang perusahaannya paling kecil kemungkinannya melakukan
penyuapan ketika beroperasi di luar negeri. Kelompok 4 terdiri atas negara –
negara yang perusahaannya paling besar kemungkinannya melakukan penyuapan
ketika beroperasi di luar negeri.
F. Korupsi
Dan Iklim Investigasi – Kajian Perc
Political
and Economic Risk Consultancy, Ltd melakukan kajian untuk menilai resiko
politik dan ekonomi suatu negara. Kajian – kajian ini merupakan refrensi bagi
pebisnis yang akan dan sudah menanamkan modalnya di negara yang bersangkutan. Untuk
tahun 2010, posisi Indonesia menurut PERC masih terkorup di antara negara –
negara kunci di Asia.